rukun dengan tetangga disebut Rukun Tetangga-RT,
rukun dengan warga disebut Rukun Warga-RW

sambungan yang lalu ...

Penulis pernah mendapat nasihat dari guru ngaji sewaktu kecil bahwa agar kita bisa secepat kilat melewati “shiraatal mustaqiem” ada 2 laku yang harus dilaksanakan, yaitu (1) Laku amanah dan (2) Laku silaturrahim.

Dalam silaturrahim, kita mengenal SENYUM-SALAM-SAPA dan A’a Gym menambahkan dengan SOPAN dan SANTUN.

Berkaitan dengan silaturrahim inilah, karena dianjurkan oleh agama saya (Islam), pada saat disuruh menjadi Ketua RW013 pada 23 April 2005 (krn tdk dipilih warga, begitu bunyi Surat Kaleng yang saya terima) saya mengedepankan motto : Selalu Tersenyum Dengan Tetangga. Menurut saya waktu itu, program Tersenyum ini merupakan program yang paling mudah, sehingga begitu masa kepengurusan berakhir saya dapat berbangga diri warga Bukit sudah saling melontarkan senyum ikhlas dengan tetangganya, yang berarti sudah dicapai persepsi yang sama tentang apa yang disebut hablumminannas, artinya sudah terbentuk komunal dari komunitas RT yang ada. Namun pada kenyataanya, lebih sulit dibanding membangun Sistem Keamanan Terpadu yang juga tidak berhasil.

Silaturrahim merupakan perintah Allah untuk senantiasa dipelihara, sebagaimana dalam An-Nisa 1, Allah berfirman yang artinya :

"Hai manusia, bertaqwalah kpd Rabbmu yg telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya, dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertaqwalah kpd Allah yang dengan menggunakan nama-NYA kamu saling meminta satu sama lain dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu".

Dalam Al Hujurat 13, Allah berfirman yang artinya:

"Hai sekalian manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikannmu ber-bangsa2 dan ber-suku2 supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah yang paling taqwa di antara kamu".

Rasulullah SAW bersabda : “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzaliminya dan tidak mengecewakannya (membiarkannya menderita) dan tidak merusaknya (kehormatan dan nama baiknya)” (HR. Muslim).

“Barangsiapa melapangkan kesusahan untuk seorang mukmin di dunia, maka Allah akan melapangkan baginya kesusahan dari kesusahan-kesusahan hari Kiamat, dan barangsiapa memudahkan kesukaran seseorang, maka Allah akan memudahkan baginya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Allah selalu menolong hamba yang suka menolong kawannya................... dst.” (HR. Muslim)... bersambung
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

0 komentar:

Powered by Blogger